Showing posts with label Sejarah. Show all posts
Showing posts with label Sejarah. Show all posts

Fakta-fakta Menarik Sejarah Revolusi Industri di Inggris

August 09, 2018 Add Comment
Revolusi Industri adalah salah satu peristiwa paling mendalam dan berdampak yang terjadi dalam sejarah manusia. Berlangsung selama 1700 dan 1800-an, revolusi mengalihkan jutaan orang dari gaya hidup tradisional agraris mereka di pedesaan ke gaya hidup industri di lingkungan perkotaan.

Sebelum pabrik-pabrik besar didirikan, sebagian besar manufaktur dilakukan dalam skala kecil oleh para pengrajin, seringkali di rumah mereka dengan peralatan dan mesin yang belum sempurna. Pergeseran ke mesin dan produksi massal yang dibuat khusus memungkinkan banyak negara untuk memperluas kekayaan mereka dan mengambil peran dominan dalam industri baru dan ekonomi global.

Dari revolusi industri tersebut, banyak sekali kemajuan yang terjadi di bidang transportasi, perbankan, dan juga komunikasi. Dibidang transportasi, misalnya, terciptanya kereta api bertenaga uap, mampu membuat masyarakat Inggris saat itu yang dulunya bersifat agraris berubah ke masyarakat industri.

Sementara banyak orang di kelas atas melihat peningkatan taraf hidup mereka sebagai akibat dari revolusi industri, banyak kaum miskin dan kelas pekerja dilemparkan ke dalam pabrik-pabrik yang penuh sesak, pabrik yang tidak aman dan dipaksa bekerja lembur oleh para pemegang usaha.

Itu hanyalah beberapa fakta tentang revolusi industri. Nah, pada kesempatan kali ini saya akan menghadirkan fakta menarik dibalik sejarah revolusi industri. | Mata Pelajaran

Revolusi Industri, Sejarah Revolusi Industri, Latar Belakang Revolusi Industri, Penyebab Revolusi Industri, Sebab Revolusi Industri, Jalannya Revolusi Industri, Proses Revolusi Industri, Dampak Revolusi Industri, Fakta Unik Revolusi Industri, Fakta Menarik Revolusi Industri.
Fakta-fakta Menarik Sejarah Revolusi Ind ustri di Inggris | www.mata-pelajaran.xyz

1. Tempat Lahirnya Revolusi Industri. Inggris adalah tempat kelahiran Revolusi Industri. Masyarakat Inggris saat itu masih bersifat agraris dan banyak hidup di pedesaan, sebagian besar orang Inggris menanam makanan mereka dan menghasilkan sebagian besar pakaian dan alat mereka. Revolusi Industri mengarah pada spesialisasi di mana para pekerja akan fokus pada tugas-tugas tertentu dan menjual produk mereka untuk orang lain.

2. Mengapa negara-negara lain tidak melakukan industrialisasi terlebih dahulu? Salah satu keuntungan terbesar yang dimiliki Inggris di atas negara-negara lain adalah stabilitas politik. Negara-negara yang lebih tidak stabil tidak akan dapat secara efektif mengorganisir diri mereka sendiri ke dalam sistem terstruktur yang diperlukan untuk membuat produksi dan distribusi yang hemat biaya.

BACA JUGA: Sejarah Revolusi Industri

3. Pemintal benang mengubah sejarah. Salah satu industri yang paling terkena dampak adalah produksi tekstil (pakaian dan garmen). Pada 1764, James Hargreaves menemukan “Jenny”, suatu mesin yang secara dramatis mengurangi jumlah waktu yang dibutuhkan untuk membuat gulungan benang. Meskipun mendasar, penemuan Hargreaves terbukti menjadi salah satu produk paling berguna dari Revolusi Industri.

4. Logam mengubah segalanya. Pakaian yang lebih murah saja tidak akan mendorong Inggris ke depan. Hasil penemuan Abraham Darby dalam mengurangi biaya pembuatan besi cor dan Henry Bessemer dalam mengurangi biaya produksi massal baja membentuk landasan yang kuat terjadinya revolusi industri.

5. Dimanfaatkannya bahan bakar fosil. Meskipun mesin-mesin dibuat, mereka tidak dapat dihidupkan tanpa energi. Penemuan dan adopsi cepat bahan bakar fosil seperti minyak, gas alam, dan batu bara memungkinkan masyarakat untuk bergerak melampaui tenaga manusia dan binatang dan menghidupkan mesin dengan jauh lebih efisien.

6.  Ditemukannya mesin uap. Meskipun mesin uap pertama kali dibuat oleh Thomas Newcomen pada tahun 1712, itu sebagian besar digunakan untuk memompa air keluar dari tambang. 60 tahun kemudian, James Watt yang menyempurnakannya dengan membuat mesin uap yang efisien yang dapat menggerakkan mesin, kereta api, dan kapal.

7.  Lokomotif uap pertama. Seratus tahun setelah mesin uap pertama dibuat oleh Newcomen, Brit Richard Trevithick membangun lokomotif uap pertama. Kereta api di Inggris pertama mulai beroperasi pada tahun 1830 yaitu menghubungkan Liverpool-Manchester.

8. Banyak desa yang kosong. Pada 1750, 85% penduduk Inggris tinggal di pedesaan dengan 15% tinggal di kota. Pada tahun 1900, angka-angka telah berbalik dengan lebih dari 8/10 orang Inggris tinggal di kota-kota besar, memaksa Inggris untuk cepat berinovasi dalam produksi pertanian untuk memenuhi kebutuhan makanan di kota-kota yang padat.

9. Banyak buruh/pekerja anak. Ini adalah fakta yang terkenal tentang Revolusi Industri bahwa kondisi kerja saat itu sangat buruk dan berbahaya - dan bahwa pekerja anak adalah hal biasa. Diperkirakan bahwa 1 dari 5 pekerja tekstil di Inggris berusia lebih muda dari 15 tahun pada awal 1860-an.

10. Banyak penemuan penting lainnya yang lahir saat Revolusi Industri, termasuk penemuan baterai oleh Alessandro Volta pada tahun 1900, penemuan John Dalton tentang atom pada tahun 1803, penemuan Henry Talbot tentang fotografi pada tahun 1835, mesin jahit Isaac Singer pada tahun 1851, dan senapan mesin Richard Gatling pada tahun 1862.

11. Angka pertumbuhan penduduk meningkat. Dampak lainnya dari revolusi industri adalah pertumbuhan penduduk tercepat yang pernah dialami dalam sejarah manusia. Dari 1700-2000, populasi Bumi tumbuh 10 kali lipat. Pada tahun 1900 saja, ekonomi global tumbuh 14 kali lipat, penggunaan energi tumbuh 13 kali lipat, dan pendapatan per kapita tumbuh 4 kali lipat.

Demikianlah Fakta Menarik Sejarah Revolusi Industri, semoga apa yang sebutkan di atas bisa menambah pemahaman teman-teman sekalian tentang peristiwa sejarah penting dunia yang mempengaruhi berbagai aspek dalam kehidupan saat itu maupun sekarang. Terima kasih. Nantikan artikel pembelajaran lainnya ya.

Fakta-fakta Menarik Sejarah Revolusi Amerika

August 07, 2018 Add Comment
Revolusi Amerika ~ Berikut ini akan kami hadirkan beberapa fakta menarik dibalik sejarah penting dunia yaitu Revolusi Amerika. Dari peristiwa tersebut, lahirlah gagasan untuk menentang penindasan dari kepemerintahan monarki yang absolut dan semena-mena yang terjadi di berbagai negara. Yuk kita simak fakta menarik berikut. | Mata Pelajaran

Revolusi Amerika, Sejarah Revolusi Amerika, Latar Belakang Revolusi Amerika, Penyebab Revolusi Amerika, Jalanya Revolusi Amerika, Proses Revolusi Amerika, Berakhirnya Revolusi Amerika, Dampak Revolusi Amerika, Tokoh Revolusi Amerika.
Fakta-fakta Menarik Sejarah Revolusi Amerika | www.mata-pelajaran.xyz

1. George Washington dan Samuel Adams, keduanya dianggap sebagai pemimpin Revolusi Amerika, menolak untuk bergabung dengan partai politik karena mereka yakin gagasan itu akan memecah belah Kongres.

2. Inggris berusaha menyerah kepada Prancis pada akhir Revolusi Amerika. Jenderal Prancis Rochambeau menolak pedang Brigadir Jenderal O`Hara dan malah mengarahkannya ke George Washington untuk menyerah.

3. Selama Revolusi Amerika, banyak tentara Amerika yang tidak terlatih menggunakan bayonet untuk memasak daging di atas api daripada menggunakan mereka untuk pertempuran jarak dekat.

4. Prancis kehilangan lebih banyak orang dalam pertempuran selama Revolusi Amerika daripada orang Amerika.

5. Setelah Revolusi Amerika dari Inggris, pada 1777, Maroko adalah negara pertama yang mengakui Amerika Serikat.

BACA JUGA: Sejarah Revolusi Amerika

6. Lord Cornwallis, jenderal terkenal untuk memimpin Angkatan Darat Inggris selama Revolusi Amerika menjadi Gubernur Jenderal India setelah perang dan dimakamkan di sana di sebuah makam yang menghadap ke Sungai Gangga.

7. Sekitar 90% dari semua mesiu yang digunakan oleh Patriot selama Revolusi Amerika dipasok oleh Perancis.

8. Sampai Revolusi Amerika, menyebut seseorang sebagai patriot dianggap sebagai penghinaan.

9. Pahlawan Finansial, Pebisnis dan broker Haym Solomon bertanggung jawab untuk mengumpulkan sebagian besar uang yang diperlukan untuk membiayai Revolusi Amerika dan kemudian untuk menyelamatkan negara baru dari kehancuran.

10. Meskipun "Common Sense" karya Thomas Paine mengungguli buku lain pada masanya, ia tidak menghasilkan keuntungan apa pun, alih-alih menyumbangkan penjualan untuk membeli sarung tangan bagi pasukan dalam Revolusi Amerika.

11. Hanya 1/3 dari orang-orang di Amerika yang benar-benar mendukung Revolusi Amerika pada tahun 1776.

12. Segera setelah revolusi Amerika, pemimpin Kongres Kontinental meminta Pangeran Prusia untuk menjadi Raja Amerika Serikat.

13. Badai Atlantik paling mematikan dalam sejarah terjadi tepat di tengah-tengah Revolusi Amerika, menewaskan lebih dari 22.000 dan menyebabkan kerugian besar bagi armada Inggris dan Perancis.

Demikianlah beberapa fakta menarik yang terjadi pada peristiwa revolusi amerika. Semoga fakta-fakta tersebut dapat menambah wawasan kita dan menarik kita untuk belajar lebih banyak. Terima kasih banyak.

Referensi:
Sumber 1

Penjelasan tentang Latar Belakang Perang Dunia I

July 25, 2018 Add Comment
Penyebab Perang Dunia I ~ Pada artikel sebelumnya yang membahas sejarah singkat Perang Dunia Pertama (PD 1) disebutkan secara singkat bahwa penyebab pecahnya perang adalah terbunuhnya pewaris tahta Austria-Hongaria. Ternyata, hal tersebut bukan menjadi satu-satunya alasan. Kondisi politik dan persaingan antara negara-negara Eropa saat itu juga sudah memanas dari beberapa tahun kebelakang. Tercatat sudah ada aliansi politik dan militer antar negara-negara di Benua Biru tersebut sejak tahun 1800an.

Nah, bagi yang ingin tahu lebih lanjut mengenai latar belakang terjadinya Perang Dunai Pertama, yuk simak penjelasan di bawah ini. | Mata-Pelajaran

Perang Dunia Pertama, Perang Dunia I, Penyebab Perang Dunia I, Sebab Perang Dunia I, Latar Belakang Perang Dunia I, Awal Perang Dunia I, Sejarah Perang Dunia I.
Penjelasan tentang Latar Belakang Perang Dunia I | www.mata-pelajaran.xyz

Pada tahun 1900, jaringan aliansi politik dan militer yang rumit terjalin antar negara-negara di benua Eropa. Aliansi tersebut senantiasa diciptakan untuk membentuk dan mempertahankan keseimbangan kekuatan di Eropa. Tercatat kekuata-kekuatan besar Eropa pada abad kesembilan belas seperti Prussia, Rusia, Austria, Austria-Hongaria, Jerman ikut ambil dalam pembenutakan aliansi-aliansi tersebut.

Pada tahun 1815 dengan Aliansi Suci antara Prussia, Rusia, dan Austria. Pada tahun 1873 bulan Oktober, Otto von Bismarck, kanselir Jerman saat itu, mencoba membentuk Liga Tiga Kaisar (Dreikaiserbund), yaitu antara Austria-Hongaria, Rusia, dan Jerman. Akan tetapi terdapat ketidaksepekatan antara Rusia dan Austria-Hongaria mengenai kebijakan Balkan.

Hal tersebut, membuat Rusia hengkang dari aliansi tersebut yang menyebabkan aliansi tersisa hanya antara Jerman dan Austria-Hongari yang disebut ‘Dua Aliansi’. Pada tahun 1882, Italia bergabung ke aliansi bentukan Jerman dan Austria-Hongaria tersebut, yang kemudian disebut “Tiga Aliansi”.

Untuk mengimbangi kekuatan Tiga Aliansi,  Aliansi Perancis-Rusia ditandatangani pada tahun 1892. Kerajaan Inggris juga ikut dalam serangkaian perjanjian dengan Perancis, yang disebut perjanjian Entete Cordiale pada tahun 1907, dimana dalam perjanjian tersebut Perancis dan Rusia mengijinkan tidak secara resmi mengasosiasikan Britania Raya dengan Perancis atau Rusia, mereka mengizinkan Inggris untuk memasuki konflik apa pun yang akan melibatkan Prancis dan Rusia, dan sistem penguncian kontrak bilateral.

Pesatnya pertumbuhan kekuatan industri dan ekonomi yang dicapai oleh Jerman pada tahun 1871, yang kemudian dimanfaatkan oleh Kiaser Jerman saat itu, Wilhelm II, untuk membuat industri kapal perang untuk menciptakan pasukan angkatan laut imperial jerman (Jerman Imperial Navy/Kaiserliche). Terbentuknya angkatan laut imperial Jerman tersebut tidak lepas dari usaha untuk menyaingi angkatan laut Kerajaan Inggris atau Roayl Navy of Great Birtain untuk supermasi lautan di dunia.

Persaingan teknologi persenjataan ini akhirnya meluas ke negara-negara di Eropa yang kemudian saling bersaing untuk memproduksi peralatan dan senjata. Dengan peluncuran HMS Dreadnought pada tahun 1906, Kerajaan Inggris memperluas kepemimpinannya melawan saingannya di Jerman.

Perlombaan senjata antara Inggris dan Jerman akhirnya menyebar ke seluruh Eropa, dengan semua kekuatan besar mengeksploitasi basis industri mereka untuk memproduksi peralatan dan senjata yang diperlukan untuk konflik di Eropa. Antara 1908 dan 1913, pengeluaran militer kekuatan Eropa meningkat 50 persen.

Pengaruh Kerajaan Ottoman yang mulai menurun di Benua Eropa, dimanfaatkan oleh Austria Hongaria untuk mencaplok bekas wilayah Kerajaan Ottoman di Bosnia dan Herzegovina. Kejadian ini membuat Kerajaan Serbia dan patronnya, Pan-Slavia dan Kekaisaran Ortodoks Rusia, marah . Manuver politik Rusia di kawasan itu mendestabilisasi perjanjian damai yang telah dibuat sebelumnya.

Pada tahun 1912 dan 1913, Perang Balkan Pertama pecah antara Liga Balkan dan Kekaisaran Ottoman yang runtuh. Perjanjian London kemudian mengurangi wilayah kekuasaan Kekaisaran Ottoman dan menciptakan negara Albania independen, tetapi memperluas wilayah Bulgaria, Serbia, Montenegro dan Yunani.

Akibat saling berebut wilayah kekuasaan tersebut, kondisi politik di Eropa semakin memanas. Puncaknya adalah ketika seroang mahasiswa Serbia Bosnia yang juga merupakan anggota Pemuda Bosnia, Gabrilo Princip, membunuh pewaris tahta Austria-Hongaria, Franz Ferdinand dari Austria di Sarajevo, Bosnia. Insiden ini memulai bulan manuver diplomatik antara Austria-Hongaria, Jerman, Rusia, Prancis, dan Inggris, yang disebut Krisis Juli.

Akibat dari peristiwa tersebut, Austria-Hongari ingin mengakhiri invasinya di Bonsia dengan membuat 10 permintaan, yang dinilai tidak masuk akal, dengan tujuan untuk memulai perang dengan Serbia. Ketika Serbia menyetujui hanya delapan dari sepuluh permintaan, Austria-Hongaria menyatakan perang pada 28 Juli 1914.

Kekaisaran Rusia yang saat itu mempunyai kedekatan politik dengan Kerajaan Serbia, akhirnya mengadalakan mobilisasi pasukan sehari setelah pernyataan perang Austria-Hongaria. Kekaisaran Jerman pun merespon dengan memobilisasi pasukannya pada tanggal 30 Juli 1914 untuk menginvasi Perancis dan kemudian bergerak ke timur untuk melawan Rusia.

Perancis memobilisasi pasukannya pada 2 Augstus 1914, ketika Jerman menyerbu Belgia dan menyerang tentara Prancis. Jerman menyatakan perang terhadap Rusia pada hari itu. Dan Inggris menyatakan perang terhadap Jerman pada 4 Agustus 1914. Peperangan terbesar saat itu, Perang Dunia Pertama, akhirnya pecah.

Nah, semoga versi lengkap mengenai Latar Belakang Perang Dunia Pertama di atas bisa bermanfaat bagi yang membaca. Baca juga mengenai Kronologi Perang Dunia Pertama ya. Apabila ada pertanyaan, lanyangkan saja melalui kolom komentar di bawah. Terima kasih..

Sejarah Revolusi Rusia: Latarbelakang, Fakor Pendorong, & Jalannya Revolusi

July 17, 2018 Add Comment
Revolusi Rusia ~ Pemerintahan Rusia saat di pimpin oleh Tsar Nicholas II yaitu pada tahun 1894-1917 bersifat begitu reaksioner, akan tetapi dalam bidang eknonomi bersifat progresif. Ekonomi yang progresif saat itu membuat industrialisasi berkembang pesat. Kemajuan industri saat itu lambat laun mengarah kepada perkembangan gerakan sosialis di Rusia yang menuntut kesamaan hak bagi kaum buruh. | Mata-Pelajaran

Revolusi Rusia, Sejarah Revolusi Rusia, Latar Belakang Revolusi Rusia, Penyebab Revolusi Rusia, Faktor Pendorong Revolusi Rusia, Kronologi Revolusi Rusia, Jalannya Revolusi Rusia, Berakhirnya Revolusi Rusia.
Sejarah Revolusi Rusia: Latarbelakang, Fakor Pendorong, & Jalannya Revolusi | www.mata-pelajaran.xyz

Pada awal revolusi rusia, Tsar Nicholas menjadi korban gerakan sosialisme. Tsar Nicholas II diturunkan dari tahta kerajaannya serta diasingkan ke Serbia pada tahun 1917. Dan kemudian Tsar Nicholas serta keluarganya dibunuh oleh Komunis (Bolsjewiki / Bolshevik) pada tahun 1917,.

Berikut adalah beberapa hal penting yang terjadi selama Tsar Nicholas II memimpin pemerintahan rusia:

a. Industralisasi.

Menteri Keuangan yaitu sergey witte, dikreditkan dalam pengembangan industri di Rusia sejak th. 1892. Industri ini dibangun untuk bersaing dengan negara-negara Eropa Barat.

b. Munculnya Sosialisme di Rusia.

Munculnya kelompok proletar merupakan akibat dari perkembangan industri yang mana pada akhirnya mengakibatkan timbulnya gerakan sosialisme selama pemerintahan Tsar Nicholas II. George Plekhanov mendirikan Partai Sosial Demokrat (1898) programnya ialah persamaan dalam hukum, kebebasan berbicara, perakitan serta perbaikan nasib buruh serta tani.

Pada tahun 1903 Partai Sosial Demokrat pecah menjadi Partai Sosialis (Mensjewiki / Menshevik) yang dipimpin oleh George Plikhanov serta kemudian dilanjutkan oleh Kerensky. Partai lainnya ialah Partai Komunis (Bolsjewiki / Bolshevik) yang dipimpin oleh Vladimir Ulyanov (nama samaran Lenin), kemudian beralih ke Josef Dschugaschili (dikenal sebagai Salatin).

c. Perang Rusia-Jepang (1904-1905).

Dalam perang ini Rusia mengalami kekalahan yang menyebabkan derajat & kepercayaan dari Tsar di mata orang-orang semakin morosot. Baik Menshevik dan Bolshevik mendesak pemerintah Tsar untuk melakukan perubahan liberal.

d. Bloody Sunday (22 Januari 1905).

Pada hari Minggu, 22 Januari 1905 para pekerja (pria & wanita) yang dipimpin oleh Gapon (nama lengkap Georgy Apollonovica Gapon seorang pendeta) berbaris ke istana Tsar untuk menyampaikan (petisi) pemerintahan liberal & peningkatan nasib para pekerja. Menjadi tidak bersenjata dan tidak agresif disambut dengan tembakan oleh penjaga istana. Kejadian ini menyebabkan rakyat marah & bahkan menjadi salah satu penyebab revolusi. 1905.

Revolusi Rusia 1905

Pecahnya revolusi Rusia tahun 1905 dimulai dengan pemogokan umum di st. Petersburg (Petrograd / Leningrad). Diikuti oleh semua bangsa Rusia. Pekerja di st. Petersburg membentuk Dewan Perburuhan (Soviet), lalu diikuti oleh pekerja di seluruh Rusia. Para pekerja yang sedang berkembang, mendesak Tsar Nicholas II untuk membuat Konstitusi (UUD) untuk Rusia. Dibentuk & diumumkan oleh Tsar pada Oktober 1905 yang dikenal sebagai Manifesto Oktober 1905.

Kaum liberal puas dengan dikeluarkannya Konstitusi. Tetapi kaum Sosialis & Komunis tidak puas, dan melanjutkan pemberontakan. Namun pemberontakan ini dapat ditekan secara brutal oleh tentara Rusia yang masih tirani ke Tsar. Revolusi Rusia tahun 1905 menimbulkan beberapa konsekuensi: Adanya perubahan agraria dari Menteri Stolypin pada tahun 1906. Pembentukan Dewan Perwakilan (Duma).

Revolusi Rusia (1917)

Faktor pendorong

Pemerintahan Reaksi Tsar Nicholas II. Tsar tidak ingin memberikan hak politik yang serius kepada warganya. Duma (Dewan Rakyat) yang didirikan atas perintah Tsar tidak sepenuhnya mewakili rakyat, hanya sebagai badan penasehat Tsar.

Struktur administrasi Tsar buruk. Pemerintahan tidak diatur secara rasional, tetapi atas dasar favoritisme (peduli dengan keinginan seseorang). Tsar tidak memilih orang-orang yang cakap, tetapi yang dia suka duduk di pemerintahan.

Kondisi sosial yang mencolok. Tsar & para bangsawan menjalani kehidupan yang kaya & kaya, sementara orang-orang, terutama para petani dan buruh, hidup dalam kemiskinan dan kesengsaraan.
Masalah Tanah. Menteri Stolypin (nama Pyotr Arkadyevich Stolypin) yang membuat perubahan agraria pada tahun 1906, tidak dapat sepenuhnya dilakukan. karena para bangsawan masih tetap menjadi orang yang memuaskan atas tanah yang cukup besar & dilakukan oleh para petani. Para petani menuntut tanah itu menjadi miliknya.

Munculnya aliran yang muncul untuk menentang Tsar seperti aliran Liberal sosialis. Kaum sosialis dibagi menjadi dua aliran yaitu aliran Sosial Demokratik dan Komunis.

Kekalahan pasukan Rusia di daerah Tannenberg & Misuri sangat mengecewakan orang-orang dan merampas orang-orang Tsar. Orang-orang lelah menginginkan perang dan mereka menginginkan kedamaian.

Bahaya Kelaparan Mengancam lima belas juta orang Rusia dimobilisasi untuk perang. Ini menciptakan kekurangan tenaga kerja di industri dan pertanian. Pertanian dirusak, ekonomi negara kacau & akibatnya bahaya kelaparan mengancam.

Revolusi Rusia 1917 dapat dibagi menjadi dua fase: revolusi Februari 1917 & Revolusi Oktober 1917.

Revolusi Februari 1917

Revolusi Februari 1917 ini dimulai dari Petrograd (Leninggrad sekarang). Komunitas Rusia, yang dikoordinasi oleh kelompok liberal, sosialis dan komunis, menuntut bahan makanan, diikuti dengan pemogokan di paroki perusahaan.

Tentara memerintahkan untuk menembak para demonstran dan pemogok, berbalik untuk menembak komandan mereka sendiri. Revolusi Rusia meletus, Tsar Nicholas II ditangkap dan dipaksa turun tahta. Kelompok revolusioner mendirikan pemerintahan sementara atas Negara Rusia. Pemerintahan sementara dipimpin oleh kaum liberal.

Revolusi Oktober 1917 (Revolusi Komunis)

Pada April 1917, Lenin kembali ke Rusia dari perjalanannya di Jerman, Prancis, Inggris, Austria, Swiss. Pada tahun yang sama Leon Trotsky (alias Bronstein) juga kembali ke Rusia dari Amerika Serikat. Kedua tokoh ini adalah pemimpin gerakan komunis di Rusia.

Ketika pemerintah kaum sosialis kehilangan kepercayaan pada rakyat, orang-orang kumunis mendekati rakyat dengan memberi harapan, mendorong para petani untuk membagi tanah dan para pekerja untuk menyita pabrik-pabrik.

Revolusi dimulai di Petrograd. Pada 25 Oktober 1917 pemerintah sosialis di bawah Kerensky digulingkan oleh komunis yang dipimpin oleh Lenin. Pemerintah Rusia kemudian dipegang oleh Lenin, dan segera membuat perubahan besar.

Kaum Tsar menyebut diri mereka sebagai Rusia Putih dan kaun komunis menyebut dirinya Red Russia. Orang-orang kulit putih Rusia berperang melawan pemerintah yang dipegang oleh komunis. Perlawanan putih Rusia dipimpin oleh Jenderal Denikin (nama lengkap Anton Ivanovich Denikin) dan Wrangel (nama lengkap Pyotr Nikolayevich Wrangel). Orang-orang Rusia Putih memiliki bantuan sekutu (negara-negara Eropa Barat) yang tidak menginginkan perkembangan komunisme di Rusia.

Demikianlah sedikit tentang Sejarah Revolusi Rusia yang mencakup latarbelakang, penyebab, faktor pendorong, dan jalanya revolusi. Semoga dari apa yang dijelaskan di atas bisa bermanfaat bagi teman-teman sekalian. Apabila ada pertanyaan, silahkan saja tulis melalui kolom komentar di bawah. Terima kasih...

Sejarah Lengkap Revolusi Perancis

July 14, 2018 Add Comment
Revolusi Perancis (1789-1799) adalah masa ketika pergolakan politik dan sosial terjadi di Prancis yang mempengaruhi perubahan struktur sosial-politik Prancis. Monarki absolut yang selama ratusan tahun berdiri harus dilibas oleh pergerakan orang-orang hanya dalam tiga tahun.

Kondisi sosial-politik sebelum Revolusi Perancis ditandai oleh kekuatan absolut yang di era ini dipegang oleh Raja Louis XIV. Louis menjunjung tinggi kekuasaannya, dan mengatakan bahwa "La Etat C'est Moi!" (Negara adalah milikku). Kekuasaan raja tidak dibatasi oleh hukum oleh atau dewan legislatif sejak zaman Louis XIV. Badan legislatif yang ada, Etats Generaux, telah dinonaktifkan. | Mata Pelajaran

Revolusi Perancis, Sejarah Revolusi Perancis, Latar Belakang Revolusi Perancis, Kronologis Revolusi Perancis, Jalanya Revolusi Perancis, Akhir Revolusi Perancis, Dampak Revolusi Perancis.
Sejarah Lengkap Revolusi Perancis | www.mata-pelajaran.xyz

Louis XVI naik tahta menjadi raja Prancis di tengah krisis keuangan; negara hampir bangkrut dan belanja negara melebihi pendapatan. Akibat membiayai perang, kondisi ekonomi Perancis mengalami kehancuran.

Perang-perang yang banyak menguras keuangan Perancis adalah perang Tujuh Tahun melawan Inggris, termasuk juga perang dalam membantu revolusi Amerika. Selain akibat dari biaya perang yang membengkak, terpuruknya kondisi keuangan Perancis juga disebabkan oleh Raja Perancis sendiri yang memiliki gaya hidup mewah dan cenderung hidup dengan hura-hura. Isteri Raja Luis, Marie Antonette terkenal dengan sifatnya yang boros, sehingga dijuluki ‘Madam Defisit’.

Selain faktor ekonomi diatar, ada beberapa faktor lain yang menyebabkan pecahnya revolusi. Salah satunya adalah munculnya pemikiran tentang kebebasan. Munculnya pemikiran kebebasan dan demokrasi oleh Voltaire (1694-1778) adalah pejuang humanisme Perancis yang berjuang untuk berbagai hak kebebasan untuk hugenot (Protestan Prancis). Dia juga mengutuk kemunafikan dari banyak pemimpin gereja yang menindas rakyat Perancins.

Montesquieu (1689-1755) Gagasan Monstesquieu tentang sistem politik (Trias Politica) dalam bukunya L'Esprit des Lois diterjemahkan dalam bahasa Inggris dengan judul The Spirit of Law. Di dalamnya ia mengusulkan suatu sistem pemerintahan monarki konstitusionalnya dengan yang berikut: Pemisahan lembaga-lembaga negara (legislatif, yudikatif, dan eksekutif), pembagian kekuasaan, dan keseimbangan kekuasaan di antara ketiga lembaga tersebut.

Jean - Jasques Rousseau (1712-1778) melalui tulisan-tulisannya "Du Contract Social" (1762) mengusulkan teori sistem pemerintahan demokratis yang menempatkan rakyat sebagai pemenang utama yang berdaulat. Pemikiran ini kemudian disebut sebagai teori kedaulatan rakyat, yang berusaha untuk menggantikan teori Tuhan yang dimulai Tuhan sebelum revolusi.

Pasca Revolusi di Amerika berakhir dan Amerika Serikat muncul sebagai negara Demokrat, yang sejalan dengan pemikiran filsuf Prancis seperti Voltaire dan Montesquieu. Jenderal Lafayette, yang sebelumnya adalah pemimpin pasukan Prancis dalam Revolusi Amerika, pulang ke Prancis dan menyebarkan gagasan reformasi dan pemahaman demokrasi yang dianggap jauh lebih baik daripada sistem monarki absolut yang dijalankan oleh Perancis.

Jalannya Revolusi Perancis

1. Majelis Etika Generaux (badan perwakilan)

Karena krisis keuangan, Raja Perancis pada saat itu, louis XVI berencana untuk mengenakan pajak atas kaum bangsawan. Mereka menentang rencana tersebut dan mengusulkan pembentukan generaux etat. Pada 1789 Louis XVI mulai menghidupkan kembali etika generaux yang telah dinonaktifkan.

Lembaga ini berfungsi kembali sebagai badan perwakilan yang bertanggung jawab untuk memutuskan kebijakan yang terkait dengan upaya penyelamatan ekonomi Perancis. Namun lembaga ini kemudian dianggap oleh masyarakat Golongan III Tidak Efektif karena dipandang hanya sebagai badan yang memperjuangkan kepentingan kaum bangsawan dan gereja.

2. Pembentukan Assemble Nationale

Ketidakpuasan Kelompok III dengan sistem pemungutan suara di Etats Generaux yang mendukung Kelompok I dan II menyebabkan mereka mengundurkan diri dari lembaga dan membentuk badan counter-paralel yang disebut asambel nationale. Dengan berdirinya lembaga ini pada 20 Juni 1789, jalan menuju revolusi menjadi lebih terbuka.

3. Invasi Penjara Bastille.

Pada tanggal 14 Juli, para pemberontak menargetkan sejumlah besar senjata dan amunisi yang diyakini berada di istana dan penjara Bastille, juga dianggap sebagai simbol kekuasaan monarki. Setelah beberapa jam pertempuran, kastil jatuh ke tangan pemberontak di sore hari.

Meskipun ada gencatan senjata untuk mencegah pembantaian, Gubernur Marquis Bernard de Launay dipukuli, ditikam, dan dipenggal kepalanya, kepalanya diletakkan di ujung tombak dan diarak keliling kota. Setelah jatuhnya Bastille, kemudian orang-orang membentuk pemerintahan kota yang disebut pemerintahan Komune Paris.

4. Pembentukan Dewan Nasional

Dewan Nasional kemudian dibentuk dengan nama Asamblee Nationale Constituante. Perwakilan dari Majelis Konstituante termasuk, Mirabeau (bangsawan), Lafayette (bangsawan), dan Sieyes (orang-orang beragama). Asamblee Nationale Constituante kemudian menyusun deklarasi hak asasi manusia Perancis (1789-1791).

Pada tanggal 27 Agustus 1789, Majelis Konstituante mengumumkan Hak Asasi Manusia dan Warga Negara (Deklarasi des Droits de l'homme et du Citoyen) sebagai dasar dari pemerintahan baru. Pada 14 Juli 1790 Konstitusi Perancis disahkan. Dengan demikian pemerintah Perancis berubah menjadi Monarki Konstituonal yang membatasi kekuasaan Raja.

5. Disintegrasi Kelas Ketiga

The Third Class Disintegration (1791 1792) setelah Konstitusi disahkan, kelompok ketiga mulai mengalami perpecahan. borjuis dalam kelompok ketiga mempertahankan monarki konstitusional Perancis.

Mereka bergabung dengan partai girodin, sementara rakyat jelata yang bergerombol di partai montagne memilih tuntutan radikal. Mereka ingin Perancis menjadi republik. Persaingan antara keduanya berakhir dengan kemenangan montagne yang kemudian dilanjutkan dengan pembentukan pemerintahan rakyat biasa yang disebut pemerintahan konvensional

6. Pemerintah Konvensi Nasional

Pemerintah Konvensi Nasional (1792-1795) dari pemerintah Konvensi nasional dipimpin oleh Robespierre selama masa pemerintahannya. Ya menjalankan pemerintahan teroris dengan melakukan serangkaian pembunuhan massal terhadap orang-orang yang menentang revolusi.

Banyak bangsawan dibunuh karena alasan itu bahkan pada 21 Januari 1793 louis XVI di Gillotin (pancung) dieksekusi di tempat de la Concorde Paris. Setelah jatuhnya Jacobin dan eksekusi Robespierre, Directory mengambil alih kendali negara pada 1795 hingga 1799.

Pemerintah ini adalah pemerintahan kolektif dengan kekuasaan eksekutif di tangan lima direktur salah satu direktur pemerintahan ini adalah Napoleon Bonaparte yang namanya telah mendapatkan ketenaran sejak memenangkan perang koalisi.

7. Pemerintah Konsulat

Pemerintahan Konsulat (1799-1804) menjalankan pemerintahan direktori yang tidak efektif mendorong Napoleon untuk melakukan kudeta dengan membubarkan pemerintah 1799 langsung dan menggantinya dengan pemerintahan baru yang disebut konsulat, dan Napoleon Bonaparte menunjuk dirinya sebagai konsul pertama.

8. Kekaisaran Perancis

Kekaisaran Perancis (1804-1815) pembubaran directoire oleh Napoleon menandai akhir revolusi Perancis siklus revolusioner mulai mengalami titik balik setelah Napoleon Bonaparte kemudian menetapkan dirinya sebagai Kaisar Perancis yang dinobatkan oleh Paus Pius VII pada tahun 1804. Setelah penobatan, Prancis kembali membentuk monarki.

Demikianlah penjelasan mengenai Sejarah Singkat Revolusi Perancis, semoga apa yang dijelaskan di atas bisa diterima dengan baik oleh pembaca sekalian. Apabila ada kesalahan, silahkan tuliskan lewat kolom komentar biar nanti saya periksa dan perbaiki. Terima kasih.

Sejarah Terjadinya Revolusi Amerika

July 01, 2018 Add Comment
Revolusi Amerika ~ Dalam belajar sejarah, persitwia terjadinya revolusi Amerika merupakan peristiwa penting, karena dari belajar sejarah ini, para negara-negara di dunia yang dulunya terjajah mempunyai mimpi untuk melepaskan diri dari penjajahan. Nah sobat pada kesempatan kali ini, yuk belajar bersama-sama mengenai sejarah revolusi amerika. | Mata Pelajaran

Revolusi Amerika, Penyebab Revolusi Amerika, Faktor Pendorong Revolusi Amerika, Tokoh Revolusi Amerika, Jalannya Revolusi Amerika, Dampak Revolusi Amerika.
George Washington, Tokoh Penting dalam Peristiwa Revolusi Amerika | www.mata-pelajaran.xyz

Awalnya negara Inggris itu lunak terhadap tanah koloni di Amerika. Pemerintah Inggris tampaknya memberikan kebebasan relatif kepada koloni-koloni. Namun, setelah kesulitan keuangan Perang Tujuh Tahun melawan Prancis, Inggris mulai memperkuat pengaruhnya terhadap koloni. 

Dalam hal ini, pemerintah Inggris mulai menerapkan berbagai undang-undang yang memprioritaskan kepentingan negara induk, seperti undang-undang teh, hukum gula, undang-undang kopi, dan sebagainya. 

Semua ini jelas merupakan upaya pemerintah Inggris untuk memperkuat kekuatannya di tanah koloni. Sebaliknya, koloni yang matang merasakan tindakan negatif. Akibatnya timbul konflik antara kepentingan koloni dan Negara induk. 

Konflik ini pada akhirnya memuncak dalam sebuah revolusi. Penyebab Revolusi Amerika adalah sebagai berikut:

1. Adanya Ideologi Kebebasan dalam Politik

Koloni Inggris di Amerika tidak didirikan oleh pemerintah Inggris, tetapi diciptakan oleh para pelarian dari Inggris karena tekanan agama, sosial, ekonomi dan politik di negara salnya. Para kolonis mengklaim mereka adalah orang-orang bebas yang membangun koloni di dunia baru. 

Gagasan kebebasan para kolonis bertentangan dengan pandangan pemerintah Inggris bahwa koloni adalah koloninya. Ini didasarkan pada Perjanjian Paris 1763.

2. Keberadaan Berbagai Pajak

Berbagai pajak diterapkan, karena krisis keuangan Inggris karena Perang Laut Tujuh Tahun. Pemerintah Inggris memberlakukan berbagai pajak (pajak teh, pajak gula, pajak metera, i dan lain-lain) yang sangat membebani para kolonis. 

Sebaliknya, warga koloni dengan karakternya, Samuel Adams menentang kebijakan tersebut dengan semboyan tidak ada pajak tanpa perwakilan, yang berarti tidak ada pajak tanpa perwakilan.

3. Pesta Teh Boston

Penyebab khusus Revolusi Amerika adalah insiden yang dikenal sebagai The Boston Tea Party pada tahun 1773. 

Pada saat itu, pemerintah Inggris menaruh teh ke Boston Harbor, Amerika. Di malam hari, beban teh dilemparkan ke laut oleh orang Amerika yang menyamar sebagai suku Indian suku Mohawk. Inilah yang menyebabkan kemarahan pemerintah Inggris (Raja George III) untuk menuntut akuntabilitas. 

Dengan peristiwa tersebut, George III bertekad untuk menaklukkan Massachusetts dengan kekuatan senjata. Koloni-koloni mengabaikan tuntutan dan ancaman Inggris, dua belas negara kolonial lainnya telah menyatakan teman-teman setia mereka berdiri di belakangnya. 

Pada awal Desember 1774, tiga belas koloni bertemu di Philadelphia (kemudian dikenal sebagai Kongres I Kontinental) untuk menentukan langkah dalam menghadapi Inggris. Acara ini adalah pertama kalinya bagi tiga belas koloni di Amerika untuk bersatu dan bekerja sama. 

BACA JUGA: Sejarah Revolusi Industri

Kongres Kontinental Pertama menghasilkan sebuah pernyataan bahwa koloni Amerika Serikat tetap setia kepada Raja Inggris dan menuntut kebijakan untuk memulihkan hubungan baik antara koloni dan ibu negara Inggris. 

Sementara itu, ada pertempuran antara pasukan Inggris dan koloni-koloni. Pertempuran pertama meletus di Lexington, kemudian menyebar ke Concord, dan Boston.

Inggris menolak tuntutan para kolonis. Keberadaan The Boston Tea Party dan tuntutan tanah koloni dianggap sebagai tanda dimulainya pemberontakan. 

Pemerintah Inggris segera memperbesar jumlah pasukannya di Amerika. Sejak itu koloni Amerika yakin bahwa jalan damai untuk mengklaim mahluknya sebagai orang Inggris tidak mungkin tercapai. Pada awalnya perang ini hanya melawan kekerasan pemerintah Inggris terhadap koloni dan tidak memiliki tujuan untuk mencapai kemerdekaan. 

Namun, tujuan perang menjadi jelas setelah publikasi buku Common Sense (1776) karya Thomas Paine. Tulisan ini berisi gagasan kemerdekaan yang kemudian membangkitkan koloni untuk mengubah tujuan perjuangannya dari menentang kekerasan menuju perjuangan kemerdekaan.

Dalam Kongres Kontinental ke-2 tahun 1775 di Philadelphia, perwakilan dari tiga belas koloni sepakat untuk membebaskan diri mereka sendiri. Akhirnya pada 4 Juli 1776 mendeklarasikan Deklarasi Kemerdekaan sebagai alasan untuk melepaskan diri dari tanah air Inggris. 

Rancangan Deklarasi Kemerdekaan disusun oleh komite lima anggota kecil, yaitu Thomas Jefferson, Benjamin Franklin, Roger Sherman, Robert Livingstone, dan John Adams.

Sementara itu, perang tersebar luas hampir di ketiga belas koloni. Pada awalnya tentara Amerika yang dipimpin oleh George Washington selalu dikalahkan. 

Kekalahan yang dialami Amerika disebabkan oleh faktor kelemahan militer Amerika, yang kebanyakan terdiri dari warga sipil yang tidak memiliki pengalaman tempur. 

Selain masalah militer, Amerika juga dihadapkan pada kondisi di masyarakat yang belum sepenuhnya mendukung kemerdekaan Amerika. 

Beberapa kelompok masyarakat yang sebenarnya umumnya berasal dari kalangan menengah ke atas masih banyak pro terhadap Inggris dan tidak setuju jika Amerika menjadi negara merdeka.

Menyadari kelemahan-kelemahan ini, para pemimpin Amerika mencoba menyusun strategi untuk mengalahkan kekuatan Inggris. Melalui tugasnya yang disebut Benjamin Franklin, Amerika berhasil mengatur dukungan dari negara-negara Eropa terutama dari Prancis untuk membantu perang kemerdekaan Amerika. 

Bantuan dari negara-negara Eropa sangat berarti bagi kemerdekaan Amerika. Ini terbukti sejak tahun 1780, pasukan Amerika berhasil mengalahkan pasukan Inggris dalam berbagai pertempuran. Pasukan Inggris yang dipimpin oleh Lord Cornwalis di Yorktown, Virginia berhasil dikalahkan oleh gabungan pasukan George Washington dan Rochambeu yang berjumlah 15.000 tentara. 

Akibat dari peristiwa tersebut akhirnya pemerintah Inggris memutuskan untuk mengakhiri perang saat Cornwall menyerah pada tanggal 19 Oktober 1781.

Perjanjian damai akhirnya diadakan pada tahun 1782 antara pemerintahan Inggris dan Amerika Serikat. Yang kemudian perjanjian damai  tersebut ditandatangai pada tanggal 3 September 1783. 

Perjanjian Paris tahun 1783 berisi pengakuan Inggris atas kemerdekaan dan kedaulatan dari tiga belas koloni menjadi negara merdeka Amerika Serikat. Selain itu, Inggris juga menyerahkan wilayah barat Mississippi ke negara baru. 

Revolusi memungkinkan Amerika untuk merdeka dari Inggris dan telah mengubah beberapa kondisi kehidupan penduduk di Amerika. Dari aspek politik tidak ada karyawan Inggris di Amerika lagi. Sistem pemerintahan masih menggunakan sistem Inggris tetapi telah memberikan kekuasaan negara untuk mengatur wilayahnya. 

Dari aspek sosial melalui deklarasi kemerdekaan banyak diungkapkan tentang hak-hak kemanusiaan. Perlu dibenarkan, setelah kemerdekaan setiap negara kecuali Georgia telah mengurangi dan menepis budak-budak impor. Namun di Amerika masih ada perbudakan. 

Dari aspek ekonomi Amerika menjadi bangsa yang besar dan berperan aktif dalam dunia perdagangan.

Demikianlah penjelasan tentang Sejarah Singkat Revolusi Amerika, semoga apa yang dijelaskan di atas bisa bermanfaat dan kita bisa belajar banyak dari sejarah dunia. Jika ada pertanyaan mengenai apa yang sudah dijelaskan di atas, silahkan tuliskan saja melalui kolom komentar di bawah. Terima kasih banyak.

Sejarah Terjadinya Revolusi Industri di Inggris

June 29, 2018 Add Comment
Revolusi Industri yang terjadi di abad 18 hingga 19 masehi memberi dampak yang besar di dunia hingga saat ini. Kala itu, sebelum Revolusi Industri, di Eropa merupakan masa dimana kegiatan ekonomi ditopang sektor agraris dan terjadi perubahan struktur sosial dan ekonomi. | Mata Pelajaran

Revolusi Industri, Sejarah Revolusi Industri, Sejarah Singkat Revolusi Industri, Dampak Revolusi Industri, Faktor Pendukung Revolusi Industri, Pengertian Revolusi Industri, Terjadinya Revolusi Industri, Proses Revolusi Industri.
James Watt, Penemu Mesin Uap, Tokoh Penting di Revolusi Industri ~ www.mata-pelajaran.xyz

Bermula dari penemuan mesin uap, mesin sederhana ini kemudian diaplikasikan dalam berbagai mesin yang dapat memperbanyak produksi barang di eropa. Perkembangan yang juga tidak kalah cepatnya adalah sector transportasi,komunikasi dan keuangan eropa. 

Revolusi Industri adalah perubahan dalam cara produksi. Revolusi Industri ditandai oleh dua fenomena:

  1. Adanya mekanisasi dalam proses pembuatan barang. Produksi barang banyak dilakukan oleh mesin melalui pembuatan barang (pabrik)
  2. Keberadaan sistem perdagangan berorientasi liberal. Perubahan dari sistem merkantilis ke liberalis terkait dengan orientasi menemukan pasar dalam sistem perdagangan.


Revolusi tentu saja merupakan sebuah perubahan radikal yang mengubah tatanan kehidupan sosial kehidupan masyarakat dan negara yang berdampak luas, baik di bidang ekonomi, sosial budaya, dan politik Revolusi industri sendiri adalah sebuah revolusi ekonomi yang terjadi pertama kali di inggris. Adapun kondisi Inggris sebelum mengalami revolusi industri sebagai berikut

Perekonomian Inggris masih bercorak agraris. Hal ini menyebabkan struktur sosial Inggris bersifat feodalis, yaitu adanya stratifikasi masyarakat berdasarkan besar kecilnya kepemilikan tanah. Masyarakat secara umum dalam sistem feodal terbagi dua, ada tuan tanah(Land Lord) dan ada Petani(Peasant)

Pola produksi barang masih bercorak konvensional, dengan mengandalkan tenaga manusia dan tenaga hewan (produksi padat karya)

Tempat memproduksi barang belum dilakukan pabrik, tetapi baru dilakukan di bengkel kerja atau yang disebut gilda

Revolusi industry terjadi di Inggris sekitar tahun 1760-1830. Pemerintah Inggris berperan besar mendukung terjadinya perkembangan teknologi yang bsesar tersebut. 

Penemuan mesin uap menjadi kuncinya, James Watt menjadi salah satu figure kunci revolusi ini, dimana ia mendesain mesin uap yang menjadi dasar mesin-mesin industry di Inggris.

Mesin ini dapat diaplikasikan ke dalam berbagai industry, mulai dari industry pakaian, pertanian, transportasi dan lain sebagainya. Revoluis industry yang menghasilkan surplus barang membutuhkan wilayah pemasaran barang yang lebih luas. Tujuan ekspor Inggris adalah Negara-negara eropa lain seperti Swiss, Perancis dan Negara lain.

Negara pertama selain Inggris yang mengalami revolusi industry adalah Belgia, dua warga Inggris yakni William dan John Cockerill menjadi pencetusnya di kota Liège tahun 1807, Negara ini menjadi negara pertama selain Inggris yang mengalami perubahan ekonomi besar-besaran akibat proses industrialisasi. Nantinya Perancis juga disambangi revolusi industry dan menjadi salah saru Negara yang menikmatinya.

Terjadi juga pergeseran mata pencaharian penduduk, awalnya masyarakat Eropa masa prarevolusi industry bergantung kepada sector pertanian namun setelah adanya hal tersebut maka muncullah golongan buruh sebagai kelas masyarakat baru yang paling banyak dalam masyarakat.

Perkembangan transportasi begitu massif saat itu. Sebelum revolusi industry, barang-barang  dibaawa melalui pedati kuda, namun setelah ditemukannya mesin uap dan kapal uap proses pengiriman dapat dilakukan ke tempat yang jauh di lautan dan melalui lokomotif kereta api.

Industri tekstil menjadi salah satu yang paling berkembang dalam proses industrialisasi. Produksi tekstil sebelumnya tidaklah banyak, dengan tenaga manusia menjadi tumpuannya. Abad ke-18 menjadi saksi dimana inovasi besar dilakukan, tahun 1764, James Hargreaves dari Inggris menemukan mesin pintal. Ketika kematiannya, sudah ada lebih dari 20.00 mesin pintal digunakan dalam industry tekstil.

Perkembangan dunia pertambangan juga pesat saat itu, awal abad ke 18, Abraham Darby dari Inggris menciptakan proses pembuatan besi yang lebih murah. Besi dan baja menjadi factor yang memperkokoh revolusi industri.

Revolusi Industri memberikan lonjakan jumlah produksi barang dan kenaikan standar kehiduoan khsusnya masyarakat kelas menengah dan atas. Kondisi ini berbanding terbalik dengan para buruh yang diperas keringatnya dan dibayar sangat murah. Buruh anak juga menjadi pemandangan lazim dalam revolusi industry. 

Urbaniasai membengkak di kota-kota, gelombang perantau yang mencari penghidupan baru di koa di benua Eropa meningkat drastic. Kondisi ini mengakibatkan timbulnya pemukiman kumuh dan kotor di kota. Ketidakadilan penghidupan antara buruh dengan pemodal mewarnai era ini.

Faktor Pendorong Terjadinya Revolusi Industri di Inggris

Sistem liberalisme dan penumpukan modal(kapitalisme) di Eropa berdiri pertama kali di Inggris karena negara tersebut yang pertama kali mengalami revolusi industri. Ada beberapa faktor yang menyebabkan revolusi industri terjadi di Inggris:

Inggris merupakan negara yang kaya akan bahan mentah industri, seperti batu bara dan bijih besi

Rasionalisme berkembang pesat yang memacu eksistensi aktivitas eksploitasi sumber daya alam secara ilmiah. The "Kerajaan Untuk Meningkatkan Pengetahuan Alam" Masyarakat, didirikan pada 1662, memiliki banyak peran di bidang ini.

Pada abad ke-18 hingga abad ke-20, Inggris menjadi negara yang didominasi koloni, sehingga Inggris mendapatkan julukan "Kekaisaran Matahari Tidak Pernah Ditetapkan" (kerajaan kerajaan, di mana matahari tidak pernah terlihat tenggelam). 

Di semua benua, selalu ada koloni Inggris. Banyak koloni Inggris ini mengarah pada pasokan bahan baku dan aliran dana terus mengalir ke Inggris, serta membuka peluang besar untuk melayani sebagai area pemasaran barang-barang Inggris.

Faktor pendorong lainnya adalah berkembangnya pemikiran-pemikiran tentang sistem perekonomian liberal.

Pada abad ke-16, Inggris memasuki abad pemikiran, yang ditandai dengan berkembangnya pemikiran-pemikiran rasionalisme, seperti pemikiran Isaac Newton, James Watt dan Edward Jenner. Tokoh-tokoh inilah yang nanti banyak menghasilkan penemuan-penemuan ilmiah yang menunjang ilmu pengetahuan dan teknologi.

Setiap perubahan, baik perubahan politik, ekonomim maupun sosial budaya pasti menimbulkan dampak, baik yang berdampak yang luas, baik bagi negeri Inggris bahkan bagi dunia secara keseluruhan. Berikut ini adalah dampak dari revolusi Industri"

Dampak di Sekotor Ekonomi

  • Harga barang menjadi murah
  • Upah buruh menjadi murah
  • Industri berkembang dari industri padat karya menjadi industri padat modal
  • Munculnya pertentangan antara buruh dan majikan
  • Perdagangan dunia mengalami kemajuan
  • Liberalisme dan kapitalisme menjadi fenomena umum dalam ekonomi dunia
  • Kapitalisme muda berkembang menjadi kapitalisme modern
  • Inggris menjadi negara industrialis terkemuka


Dampak Revolusi Industri di Sektor Sosial

  • Pembentukan strata sosial baru, yaitu kelas buruh dan kelas borjuis sebagai pemilik alat-alat produksi
  • Munculnya kesenjangan besar antara si kaya dan si miskin
  • Terjadinya revolusi sosial, yaitu munculnya fenomena sosial baru, seperti urbanisasi, upah buruh, dan lain-lain
  • Munculnya masalah sosial seperti: kemiskinan, pengangguran, dan meningkatnya kejahatan
  • Pengembangan kota industri baru
  • Munculnya sosialisme


Dampak Revolusi Industri di Sektor Politik

Inggris dan negara-negara eropa lainnya berupaya memperluas daerah jajahannya untuk memenuhi kebutuhan industri yaitu menjadikan daerah jajahan sebagai daerah penghasil bahan baku industri, maupun daerah pemasaran produk industri

Dari apa yang dijelaskan di atas, kita bisa tarik kesimpulan bahwa Teknologi memiliki peranan penting dalam revolusi industri di Inggris. Terjadinya revolusi industri di Inggris menandakan babak baru, dimana negara-negara maju menjelajah ke berbagai daerah di dunia untuk mendapatkan bahan baku dan pasar untuk menjual produk yang dihasilkan. 

Era kolonialimse pun lahir setelah revolusi industri di Inggris.

Semoga penjelasan tentang Sejarah Singkat Revolusi Industri di atas bisa bermanfaat bagi teman-teman sekalian.